TROBOS.CO, LUMAJANG – Usia senja tak menjadi halangan untuk tetap produktif dan menebar inspirasi. Di usianya yang menginjak 95 tahun, Untung Said, atau yang akrab disapa Mbah Untung, masih rutin mengayuh sepeda ontel kesayangannya setiap waktu Subuh menuju Masjid Panglima Sudirman di Jalan Brantas, Lumajang.
Kakek kelahiran 19 Februari 1931 ini memiliki fisik yang masih bugar dan ingatan yang tajam. Semangatnya dalam beribadah dan menjaga kebiasaan baik menjadi teladan bagi banyak orang.
“Dulu saya biasa bersepeda sampai ke Kencong, Gumukmas, bahkan Balung di Jember. Sekarang paling jauh hanya sampai Desa Krai di Yosowilangun,” ujar Mbah Untung saat ditemui pada Sabtu (16/8/25).
Sepeda ontel merek RRt yang digunakannya pun bukan sepeda baru. “Sepeda ini sudah 40 tahun menemani saya,” jelasnya sambil tersenyum.
Ketika ditanya apa resep sehat dan panjang umurnya, ayah dari delapan anak ini menjawab dengan rendah hati. “Saya tidak tahu resepnya. Yang jelas, saya biasanya mengaji,” tuturnya kalem.
Rutin mengaji yang dimaksud Mbah Untung bukanlah sekadar membaca biasa. Ia disiplin membaca Al-Qur’an 4 hingga 5 juz setiap hari. “Siang sekitar jam 1 siang saya membaca satu juz, malam dua juz, dan setelah salat Tahajud satu juz lagi,” rincinya.
Ingatannya pun masih sangat baik saat bercerita tentang pengalaman di masa lalu. “Waktu zaman Jepang, saya biasa azan di atas pohon karena belum ada pengeras suara,” kenangnya.
Sehari-hari, Mbah Untung yang pernah bekerja sebagai penjaga sekolah di SD Kreatif ini dikenal sebagai sosok yang ramah, sehat, dan suka menyapa siapa saja. Tak jarang, ia memberikan nasihat-nasihat bijak tentang kehidupan kepada orang yang dijumpainya. (*)
