Lebih Dekat dengan Dewan Dakwah: Sejarah, Kiprah, dan Warisan Para Tokoh Bangsa

TROBOS.CO, LUMAJANG – Bagi sebagian generasi milenial, nama Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) mungkin belum begitu akrab di telinga. Padahal, organisasi yang lekat dengan nama besar Mohammad Natsir ini memiliki sejarah panjang dan kontribusi nyata dalam lanskap dakwah dan pendidikan di Indonesia.

Didirikan pada 26 Februari 1967, DDII lahir dari gagasan para tokoh Islam terkemuka pasca-pembubaran Partai Masyumi. Dipimpin oleh Mohammad Natsir, mantan Perdana Menteri RI, DDII dibentuk sebagai wadah baru untuk fokus pada perjuangan non-politik, yaitu dakwah.

banner 336x280

Kelahirannya dilatarbelakangi oleh berbagai tantangan yang dihadapi umat Islam saat itu, mulai dari pemahaman agama yang perlu diperkuat, masalah sosial, hingga pengaruh budaya asing.

Visi dan Program Dakwah

Sejak awal, DDII mengemban dua misi utama: memperkuat akidah umat Islam dan meningkatkan pemahaman mereka tentang ajaran agama. Untuk mencapai tujuan tersebut, DDII menjalankan berbagai program strategis yang berpusat pada tiga poros utama: pesantren, masjid, dan kampus.

Kegiatannya mencakup pengiriman dai ke berbagai pelosok negeri, terutama daerah terpencil, menyelenggarakan pelatihan dai, serta forum kajian Islam. Tidak hanya itu, DDII juga mendirikan berbagai lembaga konkret seperti masjid, rumah sakit, dan institusi pendidikan, salah satunya adalah Sekolah Tinggi Islam (STI) Mohammad Natsir yang ternama.

Dalam kiprahnya, DDII juga aktif menjalin kerja sama dengan organisasi dakwah internasional untuk memperkuat solidaritas dan jaringan Islam global.

Kontribusi dan Tokoh Pendiri

Kontribusi DDII bagi kemajuan umat dan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan dan penyebaran dakwah Islam, tidak dapat dilepaskan dari peran para pendirinya. Mereka bukan hanya tokoh agama, tetapi juga negarawan yang rekam jejaknya tercatat dalam sejarah Republik Indonesia.

Beberapa tokoh sentral pendiri DDII antara lain:

  • Mohammad Natsir: Penggagas utama dan mantan Perdana Menteri RI.
  • Mr. Mohammad Roem: Mantan Menteri Luar Negeri RI
  • Mr. Sjafroedin Prawiranegara: Mantan Gubernur Bank Indonesia.
  • Prof. Dr. H.M. Rasjidi: Mantan Menteri Agama RI.
  • Mr. Burhanuddin Harahap: Mantan Perdana Menteri RI.
  • Prawoto Mangkusasmito: Mantan Ketua Umum Partai Masyumi.
  • Prof. Kasman Singodimedjo: Mantan Jaksa Agung RI.

Warisan pemikiran dan perjuangan para tokoh inilah yang terus menjadi ruh gerakan dakwah DDII hingga hari ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *