Peringatan Maulid Nabi di SD Almadany: Dongeng Islami dan Shalawat Bersama

trobos.co – Menyambut Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1447 H, siswa SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) diajak bergembira di bawah rindangnya pohon pule di halaman sekolah. Kegiatan diisi dengan mendongeng bersama Daniek Pujiarti, anggota Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI).

Tema peringatan tahun ini adalah “Meneladani Sifat Mulia Nabi Muhammad SAW”.

banner 336x280

Suasana Seru dan Penuh Antusias

Acara diawali dengan sapaan hangat Daniek yang akrab dipanggil Bunda Daniek. Ia mengajak para siswa melakukan ice breaking agar siap menyimak dongeng.

Ada momen lucu ketika suaranya tidak terdengar karena salah memegang mikrofon. Sontak para siswa berteriak, “Bunda terbalik…!” Salah satu siswa maju membenarkan posisinya, dan langsung dipuji, “Pinter!” ujar Daniek.

Kemeriahan semakin terasa ketika ia melontarkan pertanyaan jenaka.

“Siapa yang sudah mandi?” tanyanya.
Serentak siswa mengangkat tangan sambil menjawab, “Saya!”

Namun saat pertanyaan diubah, “Siapa yang mandi bersama sapi?” beberapa siswa yang tidak fokus ikut mengacungkan jari. Suasana pun pecah oleh tawa teman-temannya.

Kisah Inspiratif dari Rasulullah

Antusiasme semakin meningkat ketika Bunda Daniek mengeluarkan boneka tangan bernama Bon-Bon dari tasnya. Dengan boneka itu, ia menceritakan kisah inspiratif tentang pengemis yang diberi baju gamis oleh Rasulullah SAW.

Cerita itu menggambarkan betapa pemberian Rasulullah membawa keberkahan:

  • Pengemis yang gembira,

  • Orang buta yang kembali melihat,

  • Budak yang akhirnya merdeka,

  • Dan baju Rasulullah yang kembali kepada beliau.

Kisah ini membuat para siswa terhanyut dan semakin mengenal akhlak mulia Rasulullah SAW.

Menjaga Kecintaan pada Rasulullah

Dalam sesi tanya jawab, Daniek bertanya, “Siapa yang tahu telaga Rasulullah?” Serentak para siswa menjawab, “Telaga Al-Kautsar!” Jawaban kompak itu menunjukkan perhatian penuh mereka.

Kepala SD Almadany, Lilik Isnawati, S.Pd., M.Pd., menekankan pentingnya memperbanyak shalawat.

“Syafaat Rasulullah Muhammad SAW akan diberikan kepada umatnya yang gemar bershalawat,” ujarnya.

Acara Maulid Nabi ini bukan hanya menjadi momen penuh keceriaan, tetapi juga sarana menanamkan kecintaan pada Rasulullah dan membentuk karakter Islami sejak dini.

(Kontributor: Mahfudz Efendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *