Trobos.co – Politik selalu menjadi medan tarik-menarik antara idealisme dan kepentingan. Banyak orang menaruh harapan besar agar politik mampu menghadirkan keadilan, kesejahteraan, serta arah pembangunan yang jelas.
Namun kenyataannya, tidak jarang politik justru terjebak dalam perebutan kekuasaan dan kepentingan jangka pendek. Di Indonesia, politik kerap dipandang dengan sinis. Sebagian masyarakat merasa bahwa politik hanya dikuasai segelintir elite, sementara suara rakyat sekadar dijadikan alat legitimasi sesaat.
Meski demikian, politik tetap merupakan instrumen sah yang dapat mengubah wajah bangsa jika dijalankan dengan visi dan kejujuran. Tantangan terbesar hari ini adalah membangun budaya politik yang sehat. Politik semestinya tidak hanya dipahami sebagai perebutan kursi, melainkan seni mengelola perbedaan untuk menemukan solusi bersama.
Demokrasi akan kehilangan makna jika terus diwarnai praktik transaksional, politik uang, dan janji-janji kosong. Karena itu, generasi muda perlu lebih berani masuk ke gelanggang politik. Jangan hanya menjadi penonton atau sekadar pengkritik di media sosial.
Dengan partisipasi aktif, diharapkan lahir politik baru: politik gagasan, politik keberpihakan pada rakyat kecil, dan politik yang menolak korupsi.
Pada akhirnya, politik adalah cermin bangsa. Baik atau buruknya politik ditentukan oleh kualitas para aktor serta kesadaran rakyatnya. Jika kita menginginkan politik yang lebih bermartabat, maka setiap orang perlu ikut berkontribusi—sekecil apa pun—untuk menjaga kejujuran, bersikap kritis, dan berani menolak penyimpangan.
Usman Arief, 21 Agustus 2025