trobos.co – Hari ini, Jumat yang disebut sebagai sayyidul ayyam (penghulu segala hari), terasa lebih istimewa karena bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Namun, momen sakral ini juga jatuh di hari ke-700 genosida Palestina yang berlangsung di depan mata dunia. Penjajah zionis terus menciptakan kelaparan ekstrem, pembersihan etnis, dan diskriminasi yang telah berlangsung lebih dari 77 tahun.
Maulid Nabi di Medan Jihad
Di tengah pertempuran besar Thufanul Aqsha, para mujahidin Gaza tetap memperingati Maulid Nabi dengan cara paling mulia: melalui jihad. Mereka melantunkan qasidah pendek penuh semangat, “إلا رسول الله – Kecuali Rasulullah!”, sebuah seruan cinta dan pembelaan terhadap Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ungkapan ini telah dikenal luas sejak 2020 sebagai bentuk kampanye melawan penghinaan terhadap Rasulullah, termasuk ketika karikatur Nabi diterbitkan kembali di Prancis. Bagi mujahidin Gaza, seruan itu bukan hanya slogan, melainkan sumpah hidup dan mati.
Persembahan Cinta Tanpa Tanding
Jika di berbagai tempat peringatan Maulid Nabi diwarnai dengan rebana, qasidah, dan air mata saat mahallul qiyam, maka di Gaza peringatan itu terjadi di garis depan pertempuran. “Rebana” mereka adalah dentuman senjata, “kembang api” mereka adalah cahaya ledakan, dan persembahan cinta mereka adalah darah syuhada yang tumpah.
Bagi para mujahidin Gaza, merayakan kelahiran Rasulullah berarti mengorbankan jiwa dan raga demi membela agama, menjaga tanah suci, serta mempertahankan kehormatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Doa untuk Gaza dan Para Syuhada
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا وحبيبنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
Ya Allah, para mujahidin Gaza menolong agama-Mu dengan darah, membela tempat Isra’ Nabi dengan nyawa, dan melindungi kedudukan Rasul-Mu dengan jasad mereka.
Ya Allah, ridhailah para pejuang yang teguh dan ikhlas, serta rakyat Gaza yang sabar dalam ujian. Terimalah para syuhada di tempat yang mulia, ampunilah mereka, sembuhkan yang terluka, lindungi yang tertimpa musibah, berilah makan yang lapar, pakaian bagi yang telanjang, dan kemerdekaan bagi bangsa yang terjajah.
Ya Allah, jadikan buah dari jihad, pengorbanan, dan kesabaran rakyat Gaza sebagai kemuliaan, kemenangan, dan kekuasaan.
Tanda Cinta kepada Rasulullah
Dari semua itu, penulis meyakini bahwa salah satu tanda cinta sejati kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mencintai para mujahidin Gaza yang berjuang di jalan Allah.
Penulis: Ihsanul Faruqi, Aliyah