Trobos.co – Dunia kerap kita anggap sebagai tempat tinggal abadi. Kita sibuk membangun, mengejar, dan menimbun, seolah-olah akan menetap di sini selamanya.
Padahal kenyataannya sederhana: dunia hanyalah sementara. Setiap manusia pada akhirnya akan meninggalkannya.
Kematian bukanlah sesuatu yang jauh. Ia tidak memilih usia, status, atau harta. Banyak orang yang kemarin masih duduk bersama kita, kini telah kembali kepada Sang Pencipta.
Inilah pengingat bahwa dunia hanyalah persinggahan, bukan tujuan akhir.
Namun, justru karena sifatnya yang sementara, dunia memiliki nilai penting.
Di sinilah manusia diuji: apakah mengisi perjalanan singkat ini dengan amal bermanfaat, atau terjebak dalam kesia-siaan yang menipu.
Hidup di dunia ibarat perjalanan panjang yang singgah sebentar di sebuah terminal.
Kita bisa beristirahat, mengumpulkan bekal, dan menata arah. Tetapi jika terlalu nyaman di terminal, kita bisa lupa bahwa perjalanan sesungguhnya masih menunggu.
Maka, janganlah terperdaya oleh gemerlap dunia yang fana.
Gunakan waktu singkat ini untuk menanam kebaikan, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Sebab kelak, hanya amal tuluslah yang menemani kita ketika semua yang kita miliki tertinggal.
Pada akhirnya, kita akan meninggalkan dunia.
Yang tersisa hanyalah jejak: apakah kita dikenang sebagai orang yang memberi manfaat, atau dilupakan karena hidup hanya untuk diri sendiri.
Oleh: Mochammad Septian Reynaldi *
*) Tentang Penulis:
-
Ketua BEM UNILU Periode 2024–2025
-
Ketua Umum HMI Komisariat Arya Wiraraja Cabang Jember
-
Email: septianyoga383@gmail.com
-
Instagram: @septiansurvive