TROBOS.CO – Lumajang | Tempursari dikenal sebagai kecamatan paling selatan dan terjauh di Kabupaten Lumajang, berbatasan langsung dengan wilayah Malang Timur. Lokasinya yang jauh membuat interaksi warganya lebih banyak dengan Kabupaten Malang, baik dalam urusan ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun sosial kemasyarakatan.
Jarak dari pusat Kota Lumajang ke Tempursari sekitar 64 kilometer, dengan waktu tempuh mencapai 2,5 hingga 3 jam. Medan jalannya sangat menantang—berliku tajam, naik-turun, dan rawan longsor. Dari wilayah Piket Nol hingga Pronojiwo, pengendara sudah bisa merasakan sensasi jalur ekstrem yang memacu adrenalin.
Bahkan, ada yang menyebut bahwa jalan menuju Tempursari memiliki lebih dari 200 tikungan tajam. Beberapa menyebut 180, ada pula yang menghitung hingga 340 tikungan. Tak heran jika banyak pengendara baru mengalami mabuk perjalanan, meski di sisi lain, pemandangan alam di sepanjang jalan begitu mempesona.
Potensi dan Keindahan Alam Tempursari

Kecamatan Tempursari memiliki luas wilayah sekitar 101,62 km² dengan jumlah penduduk sekitar 33.740 jiwa yang tersebar di tujuh desa: Bulurejo, Kaliuling, Pundungsari, Purorejo, Tegalrejo, Tempurejo, dan Tempursari.
Wilayah ini didominasi oleh lahan kering dan perbukitan, disertai area persawahan yang mencapai sekitar 30 persen dari total wilayah. Tanah datar sangat terbatas, membuat harga tanah di Tempursari relatif tinggi dan hampir setara dengan harga tanah di wilayah perkotaan Lumajang.
Secara geografis, Tempursari terletak pada posisi 08°16’54” LS dan 112°58’27” BT, dengan ketinggian antara 0–600 meter di atas permukaan laut. Rata-rata curah hujan mencapai 2.252 mm per tahun dengan 120 hari hujan setiap tahunnya—mendukung potensi pertanian dan perkebunan tropis.
Objek Wisata: Watu Godeg dan Umbulsari
Selain keindahan alam pegunungan, Tempursari juga memiliki pesona wisata pantai yang eksotis.
Salah satu destinasi andalannya adalah Pantai Watu Godeg, yang terletak di Desa Bulurejo. Lokasi ini kerap digunakan untuk kegiatan rekreasi, olahraga motorcross, hingga ritual adat larung sesaji setiap bulan Suro oleh masyarakat Hindu setempat.
Selain itu, terdapat Pantai Watu Gedek di Desa Tempursari yang menjadi tempat favorit warga dan wisatawan untuk bersantai di jalur lintas selatan. Dahulu tempat ini juga menjadi lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI), namun kini sebagian rusak akibat abrasi.
Tak hanya pantai, Tempursari juga memiliki Pemandian Alam Umbulsari di Desa Purorejo, yang ramai dikunjungi warga setiap hari untuk berendam dan berenang di air pegunungan yang jernih dan menyegarkan.
Harapan dan Tantangan
Meski terpencil, Tempursari memiliki potensi besar di bidang pariwisata dan pertanian. Tantangan utama yang dihadapi adalah perbaikan infrastruktur jalan dan perlindungan lingkungan pesisir. Selain itu, masyarakat juga diimbau tetap waspada terhadap masuknya pengaruh negatif dari luar daerah.
Dengan perhatian serius dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat, Tempursari bisa menjadi mutiara tersembunyi di ujung selatan Lumajang—sebuah wilayah yang memadukan keindahan, ketangguhan, dan harapan.
(Suharyo AP / TROBOS.CO)







