Membumikan Kalimat Syahadatain: Kunci Surga dan Teladan Rasulullah

Lumajang, trobos.co – Karyawan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang diajak untuk merenungi dan membumikan “kunci surga”, yaitu dua kalimat syahadatain.

Pesan itu disampaikan Ketua Dewan Dakwah Kabupaten Lumajang, Suharyo AP, SH, dalam kajian rutin Kamis pagi (11/9) di aula Dinas Kesehatan.

banner 336x280

Menurutnya, seseorang baru diakui sebagai seorang Muslim apabila telah mengucapkan sekaligus mengamalkan dua kalimat syahadat. “Intinya, saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah,” ujarnya.

Konsekuensi Syahadat Pertama

Suharyo menjelaskan, kalimat syahadat pertama memiliki sejumlah konsekuensi logis:

  1. La ma’buda illallah – Tidak ada yang disembah kecuali Allah. Iman harus dijaga agar tidak mendua, karena syirik adalah perbuatan yang sangat dibenci Allah.

  2. La matluba illallah – Tidak ada yang dicari dalam hidup ini kecuali ridha Allah. Semua profesi, kesibukan, dan tanggung jawab harus diarahkan untuk mencari keridaan-Nya.

  3. La maqsuda illallah – Tidak ada tujuan hidup selain menuju akhir kehidupan, yaitu kematian. Karena itu, setiap Muslim perlu memperbanyak bekal ibadah untuk menghadapi pertanggungjawaban kelak.

  4. La mahbuba illallah – Tidak ada cinta yang melebihi cinta kepada Allah. Harta, anak, dan jabatan boleh dicintai, tetapi tidak boleh mengalahkan cinta kepada Allah.

  5. La maujuda illallah – Tidak ada wujud kecuali yang diwujudkan oleh Allah. Manusia diciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya, tetapi usia terbatas. Nabi menyebut usia umatnya berkisar antara 60–70 tahun, sehingga harus dimanfaatkan untuk ibadah dengan ikhlas dan istiqamah.

Konsekuensi Syahadat Kedua

Sementara itu, konsekuensi dari syahadat kedua adalah meneladani Rasulullah SAW. Allah menyebut beliau sebagai uswah hasanah (teladan yang baik).

“Rasulullah adalah manusia terbaik yang pernah lahir di muka bumi, dengan empat sifat utama: jujur, amanah, transparan, dan cerdas. Dengan sifat-sifat itu beliau mampu mengubah peradaban dari kegelapan menuju cahaya,” jelas Suharyo.

Allah juga memerintahkan orang beriman untuk bershalawat kepada Rasulullah. Bahkan Allah dan para malaikat pun bershalawat kepada beliau.

“Dengan meneladani akhlak Rasulullah, insya Allah kita akan mendapat syafaat beliau kelak di akhirat,” pungkasnya.

Andi Pranoto, trobos.co

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *