Dahsyatnya Doa Mampu Membuka Langit

TROBOS.CO | Sidoarjo – Robohnya Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo menyisakan kisah yang menggugah hati dan penuh makna spiritual. Peristiwa itu bukan sekadar tragedi, melainkan juga momentum perenungan mendalam tentang kekuatan doa dan kebesaran Allah SWT.

Beragam tanggapan bermunculan. Pro dan kontra pun wajar terjadi. Namun di balik semua itu, tersimpan kisah-kisah nyata yang menggetarkan jiwa.

Santri yang Diselamatkan dalam Doa

Seorang santri bernama Haikal mengisahkan pengalaman luar biasa di malam kejadian. Di bawah reruntuhan bangunan, ia mengaku sempat melaksanakan salat berjamaah. Yang lebih mengejutkan, ia merasa imam salat itu bukan manusia biasa. “Suaranya sangat indah, dan aroma tubuhnya harum sekali,” ungkap Haikal dengan mata berkaca-kaca.

Allah SWT seolah menunjukkan kekuasaan-Nya di tengah bencana itu. Di balik musibah yang menelan korban jiwa, tersimpan tanda kebesaran-Nya melalui doa dan bacaan Al-Qur’an.

Kisah lain datang dari seorang santri bernama Al Fatih, yang tertimbun beton namun berhasil selamat. Saat ayahnya terus-menerus membaca Surat Al Kahfi, Al Fatih merasa seolah tertidur lelap. “Dalam tidur itu saya seperti diberi air minum oleh seseorang yang tidak saya kenal,” tuturnya.

Ketika tim penyelamat menemukannya, ia tersadar dalam keadaan selamat—tanpa luka berat. Sebuah peristiwa yang mengingatkan pada kisah Ashabul Kahfi, para pemuda yang ditidurkan Allah selama berabad-abad untuk diselamatkan dari kezaliman.

Sementara itu, seorang santri penghafal Al-Qur’an lain yang dirawat di rumah sakit terus melantunkan ayat-ayat suci meski tubuhnya penuh luka. Suaranya yang lembut dan tenang menambah kekaguman para tenaga medis yang merawatnya.

Peristiwa itu mengajarkan dua hal penting: bahwa manusia memiliki keterbatasan, dan bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Doa yang tulus menjadi jembatan antara kelemahan manusia dan pertolongan Ilahi.

Doa Pilot Saat Mesin Pesawat Error di Udara

Kekuatan doa juga dibuktikan oleh seorang pilot bernama Abdul Razak, ketika pesawat yang ia kemudikan mengalami kerusakan mesin di udara.

Ratusan penumpang panik. Ada yang menangis, menjerit, dan sibuk menelpon keluarga. Namun sang pilot tetap tenang, lalu berbicara dengan suara mantap: “Saudara-saudara, tenanglah. Letakkan telepon Anda. Angkat tangan dan berdoalah. Kita masih punya sandaran—Allah Yang Maha Hebat.”

Suasana kabin berubah hening. Ratusan doa terucap dalam hati. Sang pilot memimpin doa dengan penuh keikhlasan: “Ya Allah, jika hari ini Engkau tetapkan kami mati bersama pesawat ini, kami ikhlas. Tapi jika Engkau berkenan, selamatkanlah kami agar dapat kembali ke keluarga kami.”

Tak lama kemudian, dari kejauhan terlihat hamparan sawah dan sungai luas. Dengan cepat, pilot mengarahkan pesawat menuju sungai.
Pesawat pun mendarat darurat dengan selamat—tanpa korban jiwa sedikit pun.

Tubuh pesawat yang besar itu seperti diselimuti doa orang-orang yang pasrah sepenuhnya kepada Tuhan. Allah mengabulkan doa mereka yang benar-benar berserah diri.

Suharyo
Pemerhati Masalah-masalah Sepele

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *