Pisang Lumajang: Komoditas Unggulan Jawa Timur yang Tembus Pasar Ekspor Dunia

TROBOS.CO | Lumajang – Kabupaten Lumajang dikenal luas sebagai daerah penghasil pisang terbesar dan paling produktif di Jawa Timur, bahkan di Indonesia. Julukan “Kota Pisang” yang disematkan pada Lumajang bukan tanpa alasan — setiap hari puluhan truk pisang dari berbagai kecamatan di kabupaten ini dikirim ke pasar-pasar besar di Jawa Timur hingga luar daerah.

Sentra utama penghasil pisang tersebar di sejumlah wilayah seperti Tempursari, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Pasrujambe, Senduro, Yosowilangun, Randuagung, Klakah, dan Ranuyoso. Dari dua kecamatan terakhir, pisang-pisang itu dikirim ke berbagai kota besar di Indonesia.

Selain pasir dari Gunung Semeru, pisang menjadi komoditas unggulan yang membuat nama Lumajang dikenal secara nasional. Komoditas ini menjadi sumber penghidupan ribuan petani, tengkulak, dan pedagang lokal yang menggantungkan ekonomi dari hasil panen pisang.

Budidaya dan Dukungan Pemerintah

Melihat potensi besar serta permintaan pasar yang terus meningkat, Pemerintah Kabupaten Lumajang aktif mendorong gerakan budidaya pisang di sejumlah wilayah. Jenis yang menjadi fokus utama adalah Pisang Agung dan Pisang Mas Kirana, dua varietas unggulan dengan nilai jual tinggi di pasar dalam dan luar negeri.

Program budidaya ini banyak dilakukan di Kecamatan Senduro, Pasrujambe, dan Gucialit, sementara di kecamatan lain masyarakat bebas menanam sesuai kondisi lahan dan minat pasar. Pemerintah juga berperan aktif dalam membuka jaringan pasar regional hingga global, termasuk ekspor ke negara-negara seperti Jepang, Kanada, dan beberapa negara lainnya.

Dengan strategi tersebut, Lumajang diharapkan tidak mengalami kekurangan pasokan pisang dan mampu menjaga kualitas ekspor yang berkelanjutan.

Pisang Agung dan Pisang Mas Kirana: Ikon Lumajang

Pisang Agung menjadi ikon utama Lumajang. Ukurannya besar, rasa manisnya khas, dan memiliki daya tahan tinggi — bahkan setelah kulitnya kering, daging buah tetap segar dan layak konsumsi. Uniknya, tanaman pisang ini hanya dapat tumbuh optimal di tanah Lumajang.

Selain itu, Pisang Mas Kirana juga menjadi andalan. Dibudidayakan secara luas di Senduro, pisang ini telah memperoleh sertifikasi nasional dan internasional, menjadikannya mampu bersaing di pasar ekspor.

Keunikan Pisang Agung bahkan membuatnya bernilai tinggi — dalam satu tandan bisa berisi lima buah, namun ada pula yang hanya satu buah saja dengan harga jual cukup mahal.

Dari Pisang Segar ke Produk Olahan

Kini masyarakat Lumajang mulai berinovasi dengan mengolah hasil panen menjadi produk turunan bernilai tambah, seperti keripik pisang, bolu pisang, dan nugget pisang yang menjadi oleh-oleh khas bagi wisatawan.

Langkah ini membuktikan bahwa potensi pisang tidak hanya berhenti di pasar buah segar, tetapi juga membuka peluang ekonomi kreatif yang berkelanjutan bagi warga Lumajang.

Penulis: Suharyo A.P.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *