TROBOS.CO | LUMAJANG – Di tengah derasnya arus modernisasi, banyak orang tua yang semakin terpinggirkan. Tak sedikit lansia di Kabupaten Lumajang hidup sendirian, terlantar, bahkan tanpa keluarga yang merawat mereka.
Di sinilah pentingnya kehadiran Griya Lansia, bukan sekadar tempat tinggal, melainkan rumah kasih bagi mereka yang di usia senja masih membutuhkan perhatian dan sentuhan kemanusiaan.
Kehadiran Griya Lansia Ar-Rahman Kunir Kidul, yang diresmikan oleh Bupati Lumajang, Bunda Indah Amperawati, menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Lumajang sangat membutuhkan lembaga sosial semacam ini.
Sejak dibuka, griya tersebut langsung dipenuhi oleh lansia dari berbagai kecamatan bahkan luar kabupaten. Kini, seluruh kamar dan fasilitas telah terisi penuh, sementara masih banyak calon penghuni yang masuk dalam daftar tunggu karena keterbatasan kapasitas.
“Kondisi ini menjadi isyarat kuat bahwa Kabupaten Lumajang membutuhkan penambahan fasilitas dan dukungan untuk pelayanan sosial bagi para orang tua,” ujar Muhammad Khoirul Anam, pengasuh Griya Lansia Ar-Rahman Kunir Kidul.
Banyak penghuni griya datang dalam keadaan lemah, tidak memiliki keluarga, atau sudah lama tidak tersentuh kasih anak-anaknya. Namun setelah bergabung di Griya Lansia Ar-Rahman, mereka menemukan kembali arti keluarga.
Di tempat ini, para lansia dibimbing beribadah, diajak berinteraksi sosial, dan dirawat dengan penuh kasih.
Bagi mereka, griya ini bukan sekadar tempat tinggal—tetapi rumah yang memulihkan harapan.
Khoirul Anam berharap agar pemerintah daerah dan masyarakat memperkuat dukungan terhadap layanan sosial seperti Griya Lansia Ar-Rahman. Sebab, jumlah lansia yang membutuhkan pertolongan terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Kehadiran griya lansia bukan hanya bentuk belas kasihan, tetapi wujud nyata dari rasa kemanusiaan dan tanggung jawab sosial,” tegasnya.
Griya lansia menjadi ladang amal yang hidup, di mana setiap senyum dan doa para penghuni menjadi berkah yang tak ternilai. Sudah saatnya Lumajang memperluas perhatian terhadap keberadaan griya lansia — karena di balik kelemahan mereka, tersimpan cinta yang menua, yang ingin dihargai dan dirangkul dalam hangatnya kasih kemanusiaan.
Oleh: Muhammad Khoirul Anam, S.H.
(Pengasuh Griya Lansia Ar-Rahman Kunir Kidul)







