Pakar Buah Kritik Pilihan Buah Program MBG: “Harus Dievaluasi Total Setahun Berjalan”

TROBOS.CO | JOMBANG – Pilihan dan penyajian buah dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat sorotan dari pakar buah nusantara, Prof. Dr. Reza Tirtawinata. Menurutnya, kualitas program ini bisa menurun akibat kesalahan dalam memilih dan menyajikan buah, bahkan hingga terjadi pembusukan saat disajikan. Kritik ini disampaikan dalam kunjungannya ke Jombang, Selasa (26/11).

Prof. Reza yang juga Direktur Akademi Buah Nusantara (ABN) mengajak Badan Gizi Nasional (BGN) untuk duduk bersama dengan para pakar buah guna merumuskan kriteria buah yang tepat dan pedoman penyajiannya.

banner 1280x716

“Banyak ahli buah di Indonesia, baik di perguruan tinggi maupun kebun buah industri, yang siap memberi masukan,” tegas pria yang selama 25 tahun mengelola Kebun Raya Mekarsari, Bogor, ini.

Prof. Reza lantas memaparkan empat standar buah yang layak disajikan dalam program MBG:

  1. Praktis disajikan: Pisang, jeruk, salak, jambu biji, jambu air, kelengkeng, anggur. Idealnya masih terbungkus kulit dan tidak perlu dipotong.
  2. Tahan lama: Tidak mudah busuk saat disajikan.
  3. Tersedia sepanjang tahun: Produksi mudah dengan harga terjangkau.
  4. Bergizi tinggi: Mengandung air, vitamin, dan mineral.

“Yang sederhana tapi wajib diperhatikan adalah ketersediaan buah di masing-masing daerah. Ini juga upaya pemberdayaan petani lokal,” tambahnya.

Dalam kunjungannya ke MI Al Muhammady dan SMK Global Jombang, Senin (17/11), Prof. Reza menemukan sejumlah masalah. “Ada kelengkeng impor yang sudah tiga minggu dari panen, jadi kurang segar. Juga sering ada buah irisan seperti melon dan semangka yang kurang layak,” ujarnya.

Ia menegaskan, buah yang sudah dikupas daya tahannya hanya dua jam. “Kalau dikupas malam lalu dibagikan siang, sudah layu dan tidak layak dimakan. Karena itu, setelah MBG berjalan setahun, harus ada evaluasi total dan pembenahan,” tegasnya.

Yusron Aminulloh, Pendiri Akademi Buah Nusantara, menyatakan dukungan penuh terhadap program MBG. “Kami akan menggandeng para ahli untuk membahasnya. Karena MBG adalah program unggulan pemerintah, wajib kita dukung,” ujarnya.

Yusron juga menekankan pentingnya tata kelola yang sistematis. “Bayangkan sejahteranya petani buah di masing-masing daerah jika MBG berjalan baik. Tapi harus ada sistem yang jelas,” pungkasnya.

Yoski/TROBOS.CO

banner 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *