TROBOS.CO – LUMAJANG | Kepala kantor dan pengurus Lazismu se-Jawa Timur menggelar pertemuan di Bumi Perkemahan Glagah Arum, Desa Kandangtepus, Kecamatan Senduro, Lumajang, Jumat–Sabtu (17–18/10/2025).
Kegiatan bertajuk Monitoring Evaluasi Percepatan Kinerja Tahun 2025 dan Proyeksi Tahun 2026 ini dibuka oleh Sekretaris PDM Lumajang, Zainal Abidin, S.Pd.
Turut hadir Sekretaris Wilayah Lazismu Jawa Timur, Muhammad Masrukh, ST, Wakil Ketua V (Transformasi Digital dan Monitoring Evaluasi), Dr. Agus Edi Sumanto, M.Si, serta pengurus wilayah, utusan kabupaten/kota, dan perwakilan PDM Lumajang.
Zainal Abidin menyambut baik pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia berharap, dari suasana sejuk di Bumi Perkemahan Glagah Arum lahir gagasan-gagasan segar untuk memperkuat dakwah persyarikatan melalui Lazismu. “Kami berharap dari pertemuan ini muncul pikiran-pikiran jernih dan langkah maju agar gerak dakwah Lazismu semakin dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Sebagai tuan rumah, Lazismu Kabupaten Lumajang terus meningkatkan etos kerja dan memperluas jangkauan pengumpulan zakat, infak, sedekah (ZIS) serta menyalurkannya secara lebih bermanfaat.
Target penghimpunan Lazismu Lumajang tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp 2,4 miliar, dan diyakini dapat terlampaui.
Sinergi dan Kolaborasi
Lazismu Jawa Timur terus berbenah untuk meningkatkan performa dan memperkuat sinergi. Muhammad Masrukh menegaskan pentingnya membangun kolaborasi antara Lazismu daerah dengan berbagai pihak eksternal.
“Lazismu Lumajang menjadi contoh baik karena mampu membangun kolaborasi dengan pemerintah daerah dan mendapat dukungan penuh dari PDM setempat,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Agus Edi Sumanto, M.Si menyampaikan bahwa target perolehan Lazismu Jawa Timur tahun 2025 mencapai Rp 100 miliar. “Hingga Oktober ini sudah mencapai Rp 92 miliar lebih. Insya Allah, Desember nanti target Rp 100 miliar akan tercapai,” ujarnya optimis.
Langkah Strategis Lazismu Jatim
Dalam arahannya, Masrukh menyampaikan enam langkah strategis yang perlu diperkuat hingga akhir periode:
- Penguatan kelembagaan – memperkuat fondasi organisasi agar lebih kokoh dan profesional.
- Integrasi dan kolaborasi – membangun sinergi dengan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan lembaga eksternal.
- Optimalisasi database – memperbanyak dan memanfaatkan basis data dengan efektif.
- Good Amil Governance (GAG) – menciptakan tata kelola amil yang transparan dan akuntabel.
- Digitalisasi layanan – memperluas inovasi digital, termasuk sistem administrasi dan pelaporan.
- Tata kelola zakat yang baik – memperkuat kolaborasi antara PDM dan pemerintah daerah untuk pemberdayaan umat.
Masrukh menambahkan, Lumajang menjadi contoh nyata hubungan baik antara PDM dan pemerintah daerah. “Kalau hubungan baik ini dijaga di seluruh daerah, insya Allah pemberdayaan dan manfaat Lazismu akan lebih banyak dirasakan masyarakat,” tutupnya.
(Redaktur TROBOS.CO)







