Menjadikan Lumajang sebagai Kota Ramah Lansia

Trobos.co, Lumajang – Upaya menjadikan Lumajang sebagai kota ramah lansia bukanlah sekadar slogan. Pemerintah Kabupaten Lumajang terus berkomitmen menghadirkan layanan terbaik bagi warga lanjut usia, terutama mereka yang hidup sendiri.

Dalam setiap program “Setor Madu – Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu”, salah satu agenda wajib adalah mengunjungi para bapak dan ibu lansia. Pemerintah memastikan kondisi tempat tinggal mereka layak, memperoleh layanan kesehatan secara berkala, hingga terpenuhinya kebutuhan makan dan minum sehari-hari.

banner 336x280

Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Lumajang mencatat, jumlah lansia di Kabupaten Lumajang terus bertambah seiring meningkatnya usia harapan hidup. Pada 2024, tercatat sebanyak 176.967 jiwa atau 16 persen dari total penduduk Lumajang (1.112.977 jiwa) telah berusia di atas 60 tahun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata lansia di Jawa Timur yang mencapai 13 persen dari total populasi.

Sebagai bentuk penguatan komitmen, pada Senin (25/8/2025), bertempat di Panti PKK Lumajang, Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, membuka sosialisasi pembentukan Komisi Daerah (Komda) Lansia tingkat Kabupaten serta Karang Werda di tingkat desa dan kelurahan.

Acara tersebut menghadirkan narasumber dari Komda Lansia Jawa Timur, Dr. Edy Purwinarto, M.Si, serta Ketua Yayasan Gerontologi Abiyoso Jawa Timur, Dr. Mashoed, M.Si, yang juga pernah menjabat Bupati Bondowoso periode 1998–2008.

Dalam sambutannya, Wabup Yudha menyampaikan rasa gembira atas kehadiran para tokoh tersebut dan menegaskan kembali komitmen Pemkab Lumajang untuk mengaktifkan kembali Komda Lansia.

“Di Lumajang sebenarnya sudah pernah ada kepengurusan Komda Lansia yang berakhir pada 2020. Selanjutnya, akan kita susun kembali kepengurusan yang baru sesuai arahan Komda Lansia Jawa Timur,” jelas Yudha.

“Saya bersama Bunda Indah sangat komit terhadap lansia. Dalam setiap kunjungan kerja, kami memastikan pemerintah harus hadir melayani masyarakat, terutama kelompok rentan seperti para lansia,” tambahnya.

Sosialisasi yang diikuti para camat se-Kabupaten Lumajang dan pengurus Yayasan Gerontologi Abiyoso berlangsung penuh keakraban. Dr. Mashoed menyampaikan materi dengan gaya jenaka dan sesekali bernostalgia tentang Lumajang.

“Saya menginjak pendopo ini sejak tahun 1970, waktu itu Bupatinya almarhum Pak Bowo. Sepertinya banyak camat yang sekarang belum lahir,” ujarnya sambil disambut tawa peserta.

Sebagaimana diamanatkan Permendagri Nomor 60 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Komda Lansia, lembaga ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup lansia melalui pemberdayaan agar mereka tetap berdaya dan produktif.

Kepengurusannya melibatkan unsur pemerintah daerah dan masyarakat. Sementara itu, pembentukan Karang Werda di tingkat desa dan kelurahan didasari Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 31 Tahun 2017.

Dengan adanya Komda Lansia dan Karang Werda, penanganan lansia di Lumajang diharapkan semakin terarah, terkonsep, dan terintegrasi bersama berbagai organisasi lain seperti PWRI dan Yayasan Gerontologi Abiyoso. Hal ini menjadi langkah nyata Lumajang dalam mewujudkan diri sebagai kota ramah lansia.

(Trobos.co)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *