Trobos.co, Inggris – Manchester United kembali menelan hasil mengecewakan setelah tersingkir di babak kedua Carabao Cup usai kalah adu penalti dari klub kasta keempat, Grimsby Town. Kekalahan ini memperpanjang tren buruk Setan Merah yang musim lalu hanya finis di peringkat 15 Premier League.
Momen yang menjadi sorotan publik adalah ketika pelatih Ruben Amorim tampak menunduk cemas di dalam ruang istirahat saat para pemainnya menjalani adu penalti. Kekalahan ini dinilai memperburuk posisinya sebagai manajer, meski ia baru saja mendapatkan dukungan penuh dengan belanja pemain senilai £200 juta pada bursa transfer musim panas.
Musim lalu, United hanya meraih 17 kemenangan dari 45 laga, termasuk tujuh kemenangan dalam perjalanan menuju final Liga Europa. Namun, catatan tersebut dianggap jauh dari ekspektasi manajemen klub, terlebih setelah mengakhiri liga di posisi terburuk sejak 1974-75.
Manajemen senior United – termasuk pemilik minoritas Sir Jim Ratcliffe, CEO Omar Berrada, serta Direktur Teknis Jason Wilcox – disebut akan segera mengambil keputusan terkait masa depan Amorim. Mereka sebelumnya menolak opsi pelatih lain seperti Thomas Frank, Marco Silva, maupun Graham Potter, dan memilih Amorim sebagai pengganti Erik ten Hag yang dipecat Oktober lalu.
Setelah kekalahan di Blundell Park, Amorim mengaku kebingungan dengan performa timnya.
“Saya merasa para pemain sudah berbicara lantang tentang apa yang mereka inginkan hari ini,” ujar Amorim.
“Tidak, saya tidak mengerti apa yang terjadi dengan tim saya. Tapi saya manajernya. Seharusnya itu tugas saya untuk memahami apa yang terjadi,” tambahnya.
Kekalahan ini kembali menimbulkan pertanyaan besar: apakah Amorim masih sosok yang tepat untuk memimpin kebangkitan Manchester United, atau justru manajemen harus segera mencari jalan baru? (*)