Malioboro Jadi Magnet Wisatawan Domestik dan Mancanegara, Surganya Kuliner dan Oleh-Oleh Jogja

Trobos.co, Yogyakarta – Kawasan Malioboro kembali menjadi primadona wisata saat libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Jalan ikonik di jantung Kota Yogyakarta itu dipadati ribuan pengunjung, baik dari berbagai daerah di Indonesia maupun wisatawan mancanegara.

Pantauan Trobos.co di lokasi, wisatawan datang dengan beragam tujuan. Ada yang sekadar berjalan-jalan menikmati suasana, ada pula yang berburu oleh-oleh khas Jogja, mulai dari batik murah meriah hingga aneka kerajinan tangan.

banner 336x280

Tidak ketinggalan, Malioboro juga menjadi surga kuliner. Deretan warung lesehan dan pedagang kaki lima menawarkan ragam makanan khas yang selalu menggoda lidah.

Kekhasan Malioboro

Salah satu di antara icon Malioboro untuk pose wisatawan (foto: Agus Azis/Trobos.co)

Salah satu daya tarik Malioboro adalah suasana hiburan jalanannya. Sepanjang trotoar, seniman Jogja memainkan gamelan dan lagu tradisional untuk menghibur wisatawan. Banyak pengunjung yang ikut menyawer sebagai bentuk apresiasi.

Selain itu, wisata kuliner menjadi tujuan utama wisatawan. Hidangan ikonik seperti Gudeg selalu diburu, bahkan dijadikan buah tangan sebelum kembali ke daerah asal. Selain gudeg, ada pula:

  • Bakpia Pathok → kue tradisional berisi kacang hijau manis, khas oleh-oleh Jogja.

  • Oseng-oseng Mercon → masakan pedas dengan daging atau jeroan, terkenal bikin “meledak” di lidah.

  • Sate Klatak → sate kambing khas Imogiri dengan tusuk jeruji besi dan bumbu sederhana.

  • Sego Kucing (Angkringan) → nasi bungkus porsi kecil dengan lauk sederhana, biasanya disantap di warung lesehan.

  • Yangko → camilan manis kenyal berwarna-warni khas Jogja.

  • Jenang → bubur tradisional dengan varian rasa yang legit.

  • Lumpia Malioboro → salah satunya Lumpia Sami Jaya yang legendaris.

  • Gado-gado Bu Hadi → sajian legendaris yang tetap eksis di sekitar Malioboro.

Tidak hanya makanan, pengalaman naik andong atau becak wisata juga menjadi daya tarik tersendiri. Wisatawan bisa berkeliling Malioboro sambil menikmati suasana kota yang kental dengan nuansa budaya Jawa.

Malioboro, Legenda yang Tak Pernah Padam

Seperti biasa, setiap musim liburan Jalan Malioboro padat merayap oleh lautan manusia. Namun hal itu tidak mengurangi pesonanya. Bagi banyak wisatawan, kunjungan ke Yogyakarta belum lengkap jika belum menghabiskan waktu di Malioboro.

“Pokoknya belum afdol ke Jogja kalau tidak mampir Malioboro,” ucap salah satu wisatawan asal Surabaya yang ditemui di lokasi.

Dengan segala kekhasan kuliner, seni jalanan, serta suasana yang selalu hidup, Malioboro tetap menjadi legenda wisata yang tak pernah kehilangan daya tariknya.

Penulis: Suharyo/Trobos.co

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *