Ketabahan Warga Supit Urang Lumajang Hadapi Banjir: Antara Takdir dan Ketangguhan

TROBOS.CO | Ada pelajaran berharga di balik musibah banjir yang kembali melanda Dusun Wungurejo, Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang.

Perkampungan Supit Urang, yang dihuni sekitar 30 kepala keluarga (KK), terletak di perbatasan Desa Sariyono, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember. Keduanya dipisahkan oleh Sungai Jatiroto, sungai besar yang kerap menjadi sumber banjir musiman.

Seorang warga Supit Urang, Dusun Wungurejo, Desa Sidorejo, Lumajang menikmati makanan bantuan sambil berdiri di tengah genangan banjir. Di balik kesederhanaan, tampak ketegaran dan rasa syukur menghadapi cobaan.

Nama “Supit Urang” sendiri berarti wilayah yang diapit oleh dua sungai, yakni Sungai Jatiroto dan satu aliran sungai kecil di sisi lainnya. Letak geografis inilah yang menjadikan kawasan tersebut langganan banjir, terutama saat curah hujan tinggi.

Berbagai upaya pemerintah daerah telah dilakukan selama ini, mulai dari normalisasi sungai hingga peninggian tanggul di sepanjang aliran sungai. Upaya tersebut cukup efektif mengurangi risiko banjir dalam beberapa tahun terakhir. Namun, hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat (31/10/2025) kembali membuat air sungai meluap dan menggenangi rumah warga hingga setinggi satu meter.

Keesokan harinya, Sabtu (1/11/2025), tim Lazismu dan MDMC Lumajang datang menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji dan air mineral. Mereka masih mendapati genangan air setinggi 70 cm, terutama di wilayah Supit Urang yang menjadi daerah paling parah terdampak.

Kondisi tersebut terjadi karena air belum sepenuhnya mengalir ke sungai, sebab arus Sungai Jatiroto masih cukup tinggi.

Meski demikian, warga Supit Urang tetap tabah dan siap menghadapi banjir. Mereka tampak sigap mengevakuasi barang berharga, memindahkan perabotan ke tempat lebih tinggi, serta memasang “gedebog pisang” di celah-celah pintu untuk menahan rembesan air.

Ketika ditanya oleh tim relawan, warga hanya menjawab dengan senyum dan ketulusan,

“Gimana lagi, Mas. Ini sudah takdir. Pemerintah sudah berusaha mencegah, tapi Gusti Allah berkehendak lain.”

Sikap ikhlas dan tangguh ini menjadi pelajaran penting tentang bagaimana masyarakat pedesaan mampu menghadapi bencana dengan keimanan dan kebersamaan.

Salah satu warga menambahkan rasa syukurnya atas respon cepat pemerintah daerah,

“Kami bersyukur karena kepedulian pemerintah Lumajang luar biasa. Malam kena banjir, paginya Bupati dan jajarannya datang menyapa, menguatkan, dan memberi bantuan.”

Diketahui, Bupati Lumajang Indah Amperawati, bersama Dandim 0821 Lumajang dan Sekretaris Daerah selaku Kepala BPBD, turun langsung meninjau lokasi terdampak banjir di Rowokangkung. Pemerintah memastikan penanganan lintas instansi berjalan cepat, tepat, dan sesuai prosedur demi keselamatan warga.

Nugroho Dwi Atmoko / Trobos.co

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *