Akademi Buah Nusantara (ABN) Siapkan Lahan 50 Hektare untuk Praktik Mahasiswa

TROBOS.CO | JOMBANG – Menyambut dibukanya Akademi Buah Nusantara (ABN) tahun ajaran 2026–2027, pimpinan ABN Prof. Reza Tirtawinata melakukan peninjauan ke kebun alpukat dan durian seluas 23 hektare di Megaluh, Jombang.

“Kami menyiapkan lahan praktik langsung bagi mahasiswa. Sudah siap tanaman alpukat milik AFCO Group di Jombang, kebun durian di Wonosalam milik DeDurian Park, serta berbagai tanaman buah di kebun Wak Reza dan Tenjo di Bogor. Total 50 hektare,” tegas Prof. Reza Tirtawinata.

Menurutnya, ABN merupakan kampus vokasi yang fokus melahirkan petani modern dengan sistem pertanian berteknologi tinggi. “Karena ini kampus khusus, kami menyiapkan tempat praktik dengan sistem modern. Kami ingin melahirkan petani berperforma tinggi, bergaya rapi, dan bergaji memadai,” ujarnya.

Guru besar yang dikenal sebagai ahli durian dan alpukat ini juga menyampaikan apresiasinya terhadap para pengusaha buah nasional. “Saya salut dan berterima kasih kepada pengusaha besar seperti Pak Agung yang mengelola AFCO Group Jombang, yang masih sempat mengajak kami meninjau kebun alpukat dan durian,” tambahnya.

Sementara itu, Agung Wicaksono, pengusaha sekaligus pendiri ABN, mengungkapkan rasa syukurnya atas kunjungan tersebut. “Kami senang dan berterima kasih atas arahan dari Prof. Reza dan tim terhadap pengelolaan kebun kami,” ujarnya.

Agung berharap ABN dapat melahirkan generasi muda ahli buah Nusantara yang siap mengembangkan industri buah nasional.

Harapan serupa disampaikan oleh Yusron Aminulloh, Ketua Pembina ABN. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara akademisi, birokrasi, legislator, dan pelaku usaha dalam membangun ekosistem buah nasional.

“Kerja sama yang terjalin enam bulan ini akan semakin mematangkan langkah kami. Kami ingin 20 hingga 30 tahun ke depan, Indonesia memiliki posisi strategis di peta buah dunia berkat SDM yang unggul,” jelas Yusron yang juga CEO Saieda Greenview.

Ia menambahkan, ABN kini tengah membangun ekosistem akademik menyeluruh, mulai dari industri dan perkebunan hingga penyiapan lulusan yang siap kerja di sektor hortikultura modern.

“Membangun kampus vokasi berarti merangkai seluruh unsur – industri, perkebunan, hingga kesiapan output lulusan,” pungkas Yusron. (*)

Kontributor: Yoski – TROBOS.CO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *