Sosialisasi Quick Win Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga di Lumajang

TROBOS.CO, Lumajang – Jargon Indonesia Emas 2045 bukan sekadar slogan. Seluruh kementerian dan lembaga telah menyiapkan grand desain serta peta jalan untuk mewujudkannya, termasuk di bidang kesehatan.

Pada Jumat (16/09/2025), Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Lumajang menggelar Sosialisasi Quick Win Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (PSPK) di Panti PKK. Acara ini menghadirkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari perangkat daerah hingga organisasi masyarakat.

Program PSPK menekankan peran keluarga sebagai subjek utama pembangunan, bukan sekadar objek. Tujuannya adalah mewujudkan keluarga berkualitas, mandiri, sejahtera, serta memiliki ketahanan dalam aspek spiritual, material, sosial, budaya, dan psikologis.

Peserta dari berbagai organisasi masyarakat dan perangkat daerah serius mengikuti sosialisasi Quick Win Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga di Panti PKK Lumajang.

Lima Quick Win PSPK

Narasumber dari Dinas Kesehatan P2KB, drg. Rina Dwi Astuti, M.Kes., menjelaskan terdapat lima Quick Win yang harus ditindaklanjuti bersama:

  1. Genting (Gerakan Orang Tua Asuh)
    Sasaran: ibu hamil, anak di bawah dua tahun (baduta), dan ibu menyusui.

  2. Gati (Gerakan Ayah Teladan Indonesia)
    Sasaran: remaja laki-laki serta ayah yang memiliki anak usia dini, anak pra-remaja, hingga anak remaja.

  3. Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak)
    Layanan: pendampingan pengasuh, pendampingan anak, pendampingan orang tua, serta layanan rujukan.

  4. Sidaya (Lansia Berdaya)
    Mencakup 7 dimensi ketangguhan lansia: spiritual, intelektual, fisik, emosional, vokasional, sosial kemasyarakatan, dan lingkungan.

Perkembangan di Lumajang

Dengan jumlah penduduk sekitar 1,1 juta jiwa, Lumajang menunjukkan capaian positif dalam beberapa tahun terakhir.

  • Angka stunting menurun 6% menjadi 23,4% pada 2024.

  • Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kategori tinggi dengan skor 70,31.

  • Meraih predikat Kabupaten Sehat dan Kabupaten Layak Anak.

Meski demikian, tantangan masih ada, terutama tingginya angka pernikahan anak yang berpengaruh terhadap kasus stunting.

Arah Kebijakan Selanjutnya

Kepala Dinas Kesehatan P2KB, dr. Rosyidah, menegaskan bahwa sosialisasi akan dilanjutkan di tingkat kecamatan dalam waktu dekat.

“Kita berharap pasca sosialisasi, tim PSPK bisa turun langsung ke masing-masing sasaran Quick Win di seluruh wilayah,” jelasnya.

Ia menambahkan, angka kemiskinan Lumajang yang masih 8,65% diharapkan dapat terus ditekan melalui kerja bersama lintas sektor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *