TROBOS.CO – Kabupaten Lumajang dikenal sebagai salah satu daerah dengan tingkat kerukunan umat beragama yang tinggi. Antar pemeluk agama hidup berdampingan dalam suasana toleran, rukun, saling menghormati, dan menghargai satu sama lain.
Atas capaian tersebut, Lumajang ditetapkan sebagai Kabupaten Moderasi Beragama. Dengan jumlah penduduk 1,3 juta jiwa, langkah ini menjadi wujud nyata komitmen daerah dalam menjaga harmoni sosial.
Langkah berikutnya adalah memperluas penerapan moderasi beragama hingga ke tingkat desa. Harapannya, masyarakat dapat hidup dengan lebih tenang, damai, dan penuh toleransi.
Kerukunan Sampai Tingkat Desa

Kerukunan umat beragama di Lumajang tidak hanya tampak di tingkat kabupaten, tetapi juga hingga kecamatan, desa, lembaga pendidikan, bahkan dalam kehidupan personal.
Jika terjadi persoalan, para tokoh lintas agama duduk bersama mencari solusi agar masalah tidak berkembang menjadi konflik besar. Pola ini membuat Lumajang menjadi percontohan di Jawa Timur.
Bahkan, Kabupaten Lumajang pernah menerima penghargaan dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Kabupaten Malang dan Situbondo atas komitmennya menjaga kerukunan umat beragama.
Salah satu desa yang menjadi sorotan adalah Desa Senduro, yang masuk dalam 1.000 desa moderasi beragama di Indonesia. Desa ini pernah mewakili Indonesia Barat dalam dialog bersama Menteri Agama, sementara dua desa lain mewakili Indonesia Tengah dan Timur.
Perjalanan Panjang
Pencapaian Lumajang sebagai kabupaten moderasi beragama bukanlah hal instan. Proses panjang dilalui dengan membangun mindset tokoh agama dan melakukan pembinaan berkelanjutan hingga ke tingkat bawah, dengan dukungan penuh dari Bupati dan Kementerian Agama.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lumajang, Asir, SH, MH, menjelaskan bahwa tantangan ke depan adalah melibatkan generasi muda.
“Mereka harus mensupport keberlangsungan Kabupaten Moderasi Beragama. Tanpa kesinambungan, bisa terjadi kesenjangan dengan generasi tua,” ungkapnya.
Peran FKUB Lumajang
Sejauh ini, FKUB Lumajang aktif menggelar berbagai kegiatan, seperti pelatihan, kemah pemuda, temu tokoh, hingga program Kemah Moderasi Beragama.
Kegiatan kemah ini bertujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya moderasi beragama sekaligus mempererat hubungan antarumat beragama. Selain itu, FKUB juga melakukan studi banding ke daerah dengan capaian baik, salah satunya ke Bali, untuk memperkaya wawasan dan strategi pengembangan.
Redaktur TROBOS.CO