TROBOS.CO – Profesi apapun sejatinya bergantung pada para pelakunya. Jika dijalankan dengan baik, profesional, dan penuh integritas, publik akan memberikan kepercayaan. Namun, jika sebaliknya, profesi tersebut rawan kehilangan kepercayaan masyarakat.
Hasil survei lembaga riset kredibel menunjukkan bahwa ada sejumlah profesi yang dinilai rendah tingkat kepercayaannya oleh publik. Survei dilakukan di 32 negara dengan melibatkan 23.530 responden internasional, termasuk 500 responden di Indonesia berusia 17–74 tahun. Pengumpulan data dilakukan secara daring pada 24 Mei–7 Juni 2024.
Dari berbagai profesi yang dinilai, Trobos.co merangkum lima profesi dengan tingkat ketidakpercayaan tertinggi di Indonesia menurut publik:
- Politisi – 45%
- Pejabat Kementerian/Kabinet – 41%
- Polisi – 41%
- Influencer – 25%
- Pegawai Pemerintah – 24%
Data ini diambil dari publikasi IPSOS Global Trustworthiness Index 2024, sebagaimana juga dimuat di laman Fajar.co.id dan Goodstats.id.
Perbandingan dengan Negara Lain
Uniknya, tingkat ketidakpercayaan terhadap politisi di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain. Misalnya:
- Korea Selatan hanya 16%
- Jerman, Belanda, dan Belgia sebesar 17%
Hal ini menegaskan bahwa tingkat kepercayaan politik di Indonesia masih menjadi tantangan besar.
Jurnalis, Pilar Demokrasi
Survei juga menyoroti profesi jurnalis di Indonesia yang meraih kepercayaan publik hingga 51%. Angka ini menunjukkan bahwa media masih dianggap pilar penting demokrasi dan sumber informasi yang kredibel.
“Hal ini menggarisbawahi peran krusial media dan jurnalisme dalam masyarakat Indonesia sebagai pilar demokrasi dan sumber informasi yang kredibel,” tulis IPSOS.
Profesi Paling Dipercaya
Di sisi lain, terdapat profesi yang justru mendapat tingkat kepercayaan tinggi dari publik Indonesia, di antaranya:
- Guru – 74%
- Dokter – 73%
- Ilmuwan – 70%
- Pemuka Agama – 66%
- Pegawai Resto – 57%
- Tentara – 56%
Catatan Penting
Survei bertajuk “IPSOS Global Trustworthiness Index 2024” yang diterbitkan pada Oktober 2024 ini menjadi catatan penting bagi profesi-profesi dengan tingkat ketidakpercayaan tinggi. Hasil survei ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk perbaikan kualitas pelayanan publik, transparansi, serta integritas profesi di Indonesia.
(Redaktur Trobos.co)