trobos.co – Ketua Dewan Dakwah Jawa Timur, KH Dr. Fatchur Rahman, MPd, mengingatkan seluruh pengurus Dewan Dakwah se-Jatim tentang pentingnya menyiapkan kader dai yang siap menghadapi tantangan dakwah di masa depan.
Pesan ini ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Dewan Dakwah se-Jatim yang berlangsung di Hotel Arayanna, Trawas, Mojokerto, pada Sabtu–Ahad (12–13/9).
Menurutnya, saat ini semakin sulit mencari dai muda, sementara tugas dakwah semakin berat. “Anak-anak muda sekarang banyak yang tidak tertarik menjadi dai. Ini tantangan serius yang harus dijawab bersama,” ujarnya.
Pengasuh Pesantren El Kisi Mojokerto itu meminta setiap Dewan Dakwah kabupaten/kota mengirim mahasiswa untuk belajar di Akademi Dakwah Indonesia (ADI) yang ada di pesantren El Kisi.
“Dakwah harus kita urus bersama. Saya imbau setiap kabupaten/kota mengirim mahasiswa ke ADI. Kalau tidak punya biaya, pesantren El Kisi yang akan menanggung. Ini semata-mata demi menyiapkan kader dai,” tegasnya.
Saat ini jumlah mahasiswa ADI baru 26 orang, dan ditargetkan bisa mencapai 45 orang. KH Fatchur Rahman menyebut langkah ini sebagai jawaban atas keresahan para senior Dewan Dakwah, seperti Kyai Misbah dan Kyai Tamat Anshori, yang pernah mengingatkan akan sulitnya mencari dai di masa mendatang.
Ia juga menegaskan agar pengurus Dewan Dakwah tidak hanya sibuk dengan urusan dunia, melainkan benar-benar menjadi pejuang dakwah. “Pengurus Dewan Dakwah jangan jadi pecundang. Ini tugas kita bersama dalam menegakkan agama Allah,” katanya dengan nada tegas.
KH Fatchur Rahman menuturkan perjalanan dakwahnya yang dimulai dari nol, termasuk berdakwah di desa-desa, tidur di mushola, hingga berbekal seadanya. Namun ia bersyukur karena pertolongan Allah selalu menyertai. “Pesantren El Kisi dulu hanya punya tanah 800 m². Kini, dalam 25 tahun, alhamdulillah berkembang hingga 89 hektar,” ungkapnya.
Ia mengingatkan bahwa mencetak dai memang tidak mudah, tetapi harus dimulai sejak sekarang. Laki-laki maupun perempuan, yang penting ada generasi yang disiapkan untuk menjadi dai.
“Allah menjamin masa depan para dai, baik di dunia maupun akhirat. Jadi, mari kita yakinkan anak muda bahwa menjadi dai adalah jalan mulia (QS Ali Imran: 104),” pesannya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa lulusan ADI setelah dua tahun dapat melanjutkan ke jenjang S1 jurusan Pendidikan dan Dakwah di El Kisi Institut. Dengan peluang tersebut, ia berharap Dewan Dakwah kabupaten/kota serius menyiapkan kader untuk menjawab kebutuhan dakwah di masa depan.
Suharyo/Trobos.co