trobos.co – Pensiun bukanlah akhir dari pengabdian. Justru di masa inilah banyak pensiunan tetap aktif dan melanjutkan kegiatan positif di tengah masyarakat.
Reporter Trobos.co, Suharyo dan Shodiq Syarief, berkesempatan bersilaturahmi ke rumah Ketua Paguyuban Pengajian Wal Asri, Drs. Didik Supribadijo. Sosok berusia 73 tahun ini menjadi contoh nyata bagaimana masa pensiun dapat diisi dengan pengabdian yang penuh manfaat.
Aktivitas Paguyuban Wal Asri
Paguyuban Wal Asri merupakan wadah bagi para pensiunan karyawan Pemda, mulai dari eks Sekda, eks kepala bagian, eks kepala dinas, hingga pejabat struktural lainnya. Saat ini jumlah anggotanya mencapai sekitar 130 orang.
Kegiatan utama yang rutin dilakukan adalah pengajian dua bulanan, yang dilaksanakan secara bergantian di rumah anggota. Selain itu, ada pula aktivitas lain seperti olahraga bersama, silaturahmi, dan keterlibatan dalam berbagai organisasi kemasyarakatan.
“Selain mendapat pencerahan lewat pengajian, anggota juga bisa tetap menjaga silaturahmi dan kebugaran,” jelas Didik.
Pengajian terakhir dilaksanakan di Warung Ayam Bejo, dengan tuan rumah Nugroho Dwi Atmoko, Bapak Ismail, Bapak Sulhan, dan lainnya. Karena bertepatan dengan bulan Agustus, acara tersebut juga dikemas dalam nuansa peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, yang diikuti anggota dengan penuh antusias.
Dicintai Masyarakat Semasa Menjabat
Didik Supribadijo sendiri memiliki rekam jejak panjang dalam dunia pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Camat Candipuro, Camat Senduro, Camat Sukodono, hingga Camat Lumajang.
Di setiap penugasannya, Didik dikenal sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat. Tak jarang masyarakat setempat menolak rencana mutasi dirinya karena menilai ia sosok yang mampu mengayomi dan membawa suasana kondusif di wilayahnya.
“Mutasi adalah hal biasa dalam birokrasi. Tapi saya bersyukur karena masyarakat bisa menerima dan tetap menjaga hubungan baik,” kenangnya.
Setelah purna tugas, amanah baru kembali hadir. Didik dipercaya sebagai Ketua Paguyuban Wal Asri dan telah menjalankan tugas itu selama dua tahun terakhir.
Investasi Akhirat
Paguyuban Wal Asri yang berdiri sekitar 20 tahun lalu—dipelopori almarhum Umar Rofii—hingga kini masih tetap eksis. Bahkan, salah satu anggotanya adalah Bupati Lumajang, Indah Amperawati.
“Pensiunan bukan akhir dari pengabdian. Justru saatnya memperbanyak amal dan investasi akhirat. Paguyuban Wal Asri ini menjadi salah satu wasilah agar tali silaturahmi tetap terjaga,” ungkap Didik.
Paguyuban ini menjadi contoh bahwa usia senja bukan alasan untuk berhenti berkarya. Semangat kebersamaan dan nilai religius yang ditanamkan membuat Paguyuban Wal Asri tetap menjadi ruang pengabdian dan inspirasi bagi masyarakat. (Suharyo/Trobos.co)