Kegagalan Adalah Cara Tuhan Menunjukkan Jalan yang Lebih Baik

Tak seorang pun menyukai kegagalan. Sebagian orang bahkan tidak berani mencoba apa pun hanya untuk menghindari kemungkinan gagal. Namun, sejarah menunjukkan bahwa orang-orang paling sukses di dunia justru memiliki cara pandang yang berbeda. Bagi mereka, kegagalan bukanlah akhir, melainkan sebuah gemblengan yang membuat mereka “jatuh ke depan”.

Thomas Edison, misalnya, mengalami ratusan kegagalan saat menguji filamen untuk bola lampunya. Masa kecilnya pun penuh kesulitan, mulai dari dianggap gagal di sekolah hingga menderita gangguan pendengaran. Kini, dunia mengenangnya sebagai salah satu inovator terbesar dengan lebih dari 1.500 hak paten atas namanya.

banner 336x280

Contoh lain adalah Simon Cowell, sosok berpengaruh di balik kesuksesan American Idol dan Britain’s Got Talent. Sebelum namanya merajai industri hiburan, ia pernah putus sekolah dan mengalami kebangkrutan di akhir 1980-an hingga harus kembali ke rumah orang tuanya untuk menyambung hidup. Namun, kegigihannya dalam memburu kesuksesan membuat setiap kegagalan justru mendorongnya semakin maju.

Pola ini terlihat pada banyak tokoh besar lainnya dalam sejarah:

  • Albert Einstein baru bisa berbicara lancar pada usia empat tahun.
  • Isaac Newton dianggap “tidak menjanjikan” karena prestasinya yang buruk di sekolah dasar.
  • Oprah Winfrey melewati masa kecil yang penuh dengan trauma dan kesulitan.
  • Walt Disney pernah dipecat dari sebuah surat kabar karena dianggap “kurang imajinatif dan tidak punya ide orisinal”.
  • Winston Churchill pernah tidak naik kelas saat duduk di bangku kelas enam.
  • Susi Pudjiastuti tidak menyelesaikan pendidikan formalnya di bangku SMA.

Pada akhirnya, mereka semua tercatat dalam sejarah sebagai raksasa di bidangnya masing-masing. Maka, jangan pernah berputus asa jika Anda mengalami satu atau dua kegagalan. Teruslah melangkah. Bisa jadi, kegagalan tersebut adalah cara Tuhan untuk mengalihkanmu dari jalan yang salah dan menunjukkan jalan lain yang jauh lebih baik di depan sana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *