TROBOS.CO – BOGOR | Momentum Hari Pahlawan 2025 menjadi momen istimewa bagi dunia hortikultura nasional. Direktur Akademi Buah Nusantara (ABN), Dr. Ir. Reza Tirtawinata, diundang menanam pohon durian di Istana Bogor, Senin (10/11/2025).
Acara ini juga dihadiri oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan sejumlah tokoh lainnya dalam rangka memperingati jasa para pahlawan bangsa melalui kegiatan penghijauan.
“Kami diundang memperingati Hari Pahlawan dengan menanam pohon. Ini momentum bagus untuk mengenang pahlawan. Menanam pohon adalah kemuliaan bagi generasi masa depan,” ujar Reza, pakar durian Nusantara tersebut.
Makna Historis dan Filosofis
Prof. Reza menyebut, peringatan Hari Pahlawan tahun ini memiliki makna sejarah tersendiri. Di saat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) asal Jombang resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, Akademi Buah Nusantara — yang juga berbasis di Jombang — turut menanam pohon di Istana Bogor.
“Sebuah kebetulan yang sarat makna. Dari Jombang, muncul sosok pahlawan bangsa dan juga upaya penghijauan yang menebar manfaat untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Jejak Panjang di Dunia Hortikultura
Dr. Ir. Reza Tirtawinata dikenal sebagai ahli buah nusantara dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam budidaya dan pengembangan buah-buahan tropis. Ia menjadi bagian penting dari tim pengembang Taman Buah Mekarsari, sejak tahap penelitian hingga pengembangan bibit dan varietas unggul untuk wisata serta komersial.
Beberapa karyanya telah diakui secara nasional melalui pelepasan 18 varietas unggul nasional, di antaranya:
- Durian: Sunan, Petruk, Sukun, Sitokong, Mas, Matahari, Hepe, Tong Medaye
- Nangka: Kandel, Prabu
- Jambu Bol: Harman
- Jambu Air: Citra
- Alpukat: YM Lebak
- Manggis: Putih Lingsar
- Mangga: Darakande
- Sawo: Kota Bima
- Leci: Putri Mandalika
- Lengkeng: Itoh
Selain itu, Prof. Reza juga aktif sebagai pembicara seminar hortikultura di dalam dan luar negeri sebanyak 87 kali, serta telah menulis 11 buku, 12 artikel ilmiah, dan 169 artikel populer.
Tulisan dan profilnya juga beberapa kali menghiasi rubrik “Sosok” Harian Kompas (2003, 2010, dan 14 Juli 2015).
Salah satu karya monumental beliau adalah buku “Potret Buah Nusantara Masa Kini” (2016), setebal 196 halaman, yang terbit dalam rangka Festival Buah Nusantara.
“Menanam pohon adalah bentuk amal jariyah yang manfaatnya terus hidup. Seperti para pahlawan, kita pun bisa berjuang melalui karya dan keteladanan,” pungkasnya.
Yuski









