TROBOS.CO – LUMAJANG | Jumat malam, 7 November 2025, media sosial diwarnai kabar duka: KH Muhammad Nizar bin Asnawi wafat.
Beliau menghembuskan napas terakhir di kediamannya di Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.
Almarhum dimakamkan Jumat malam, 8 November, di pemakaman desa setempat.
Menurut keterangan keluarga, KH Nizar wafat sekitar pukul 16.15 WIB. Karena cuaca mendung dan gelap, jenazah dimakamkan segera setelah salat Magrib.
Kabar ini mengejutkan banyak pihak. Masyarakat merasa kehilangan seorang mubaligh kondang yang merakyat, jenaka, dan meneduhkan.
Semasa hidupnya, KH Muhammad Nizar dikenal sebagai penceramah yang tak pernah lelah berdakwah. Dari pelosok desa hingga tingkat kabupaten, ia selalu hadir memenuhi undangan masyarakat.
Dalam setiap ceramahnya, beliau tak hanya menyampaikan pesan keagamaan, tapi juga menyisipkan kritik sosial yang cerdas dan humoris.
“Yang dikritik tidak marah, malah ikut tertawa,” kata salah satu jamaahnya dengan tersenyum mengenang.
Saking banyaknya permintaan ceramah, para panitia pengajian yang datang ke rumahnya diminta langsung menandai sendiri tanggal di kalender pribadi KH Nizar.
Cara unik ini membuat jadwal dakwahnya tetap tertib dan tidak bentrok satu sama lain.
KH Muhammad Nizar dikenal dengan gaya ceramah yang cair, ringan, dan penuh makna.
Bahasanya mudah dipahami, tidak menggurui, dan selalu memberi pencerahan. Ceramahnya mampu menghapus kesedihan dan menumbuhkan semangat hidup bagi jamaah yang mendengarkan.
Beliau juga kerap mengangkat tema-tema sosial yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Hal-hal yang kusut diurai dengan santai, disampaikan lewat kisah lucu namun sarat hikmah.
Tak heran bila ceramah beliau selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat di Lumajang, Jember, Probolinggo, Bondowoso, Situbondo, bahkan hingga ke Pulau Bali.
Beberapa tahun terakhir, KH Muhammad Nizar sempat vakum dari kegiatan ceramah karena kondisi kesehatan yang menurun.
Namun semangat dakwahnya tak pernah pudar — beliau tetap menjadi sosok panutan, guru, sekaligus sahabat bagi banyak orang.
Kini, masyarakat Lumajang dan sekitarnya benar-benar merasakan kehilangan mendalam.
Doa pun mengalir dari berbagai penjuru agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Selamat jalan KH Muhammad Nizar bin Asnawi, dai yang selalu membawa tawa dan cahaya bagi umat. 🌹









