PMI Lumajang Siapkan 17 Relawan Tangguh Hadapi Bencana Lahar Semeru

TROBOS.CO – LUMAJANG | Kesiapan sumber daya manusia (SDM) relawan menjadi kunci utama saat Bencana Lahar Dingin Gunung Semeru kembali mengancam beberapa wilayah di Lumajang. Merespons urgensi ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Lumajang segera memperkuat barisan relawannya.

Saat ini, sebanyak 17 calon relawan baru sedang menjalani Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Korps Sukarela (KSR) serta orientasi Tenaga Sukarela (TSR). Kegiatan ini merupakan upaya rutin yang dilakukan setiap dua tahun sekali. Tujuannya jelas: untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas, serta kapasitas relawan demi pelayanan kebencanaan yang prima di masyarakat.

Peserta dan Panitia Diklatsar PMI Lumajang berfoto setelah acara

Ketua PMI Lumajang, H. Budi Santoso, SH, M.Si., berharap semua peserta dapat mengikuti kegiatan hingga tuntas. “Kami berharap bisa memenuhi kebutuhan jumlah relawan kita yang bermutu,” papar Budi Santoso saat membuka kegiatan, Kamis (6/11/2025).

Menurutnya, relawan ini memiliki tugas kedepan yang sangat krusial, yaitu membantu pemerintah daerah dalam penanganan kebencanaan. Hal ini mencakup mitigasi bencana alam, seperti potensi banjir lahar, maupun bencana sosial.

Kegiatan Diklatsar ini disusun dengan paduan metode yang ketat. Selama total 67 jam, para peserta dibekali materi secara intensif.

Materi kelas, yang disampaikan menggunakan metode ceramah dan diskusi, dipusatkan di Markas PMI Lumajang. Sementara itu, latihan fisik dan mental berupa simulasi atau gladi lapang dilaksanakan di Camping Ground Tumpak Selo, Desa Petahunan, Lumajang. Lokasi ini sengaja dipilih untuk memberikan pengalaman kondisi lapangan yang mendekati situasi bencana sesungguhnya.

Wakil Ketua PMI Lumajang bidang Humas sekaligus Ketua Panitia Diklatsar, Dra. Iswarini Jamilah, menjelaskan bahwa seluruh fasilitator kegiatan berasal dari internal PMI Lumajang sendiri.

“Kami ingin, melalui Diklatsar dan orientasi ini, PMI Lumajang bisa menghimpun relawan yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik,” terang Rini, panggilan akrabnya.

Jadwal pelatihan ini berlangsung secara bertahap, yakni pada tanggal 6–9 November, dilanjutkan pada 15, dan ditutup pada 22–23 November 2025.

Dengan tambahan 17 relawan baru yang sudah terlatih, PMI Lumajang menunjukkan keseriusan dalam menjalankan misi kemanusiaan. Kapasitas SDM yang teruji adalah benteng pertama bagi masyarakat Lumajang untuk menghadapi potensi ancaman alam.

(Redaktur TROBOS.CO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *