TROBOS.CO ─ YOGYAKARTA | SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya sebagai sekolah berwawasan global melalui kegiatan Pembelajaran Kolaborasi Indonesia–Malaysia yang digelar pada 3–5 November 2025 di lingkungan sekolah.
Kegiatan ini diikuti oleh 74 murid dan 15 guru dari berbagai SMK di Malaysia, antara lain SMK Seksyen 7, SMK Seksyen 9, SMK Seksyen 19, SMK Puncak Alam, serta SMK Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah. Dari pihak tuan rumah, hadir 71 murid dan 8 pimpinan SMA Muhi Yogyakarta yang bersama-sama belajar, berkreasi, dan menjalin persaudaraan lintas negara.
Kegiatan kolaboratif ini dikemas dalam berbagai sesi menarik, mulai dari pembukaan di Grha Assakinah, pembacaan kalam Ilahi, sambutan pimpinan, hingga tampilan budaya seperti tarian, musik angklung, dan gamelan.
Para murid juga berinteraksi dalam kelompok lintas sekolah untuk belajar bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, serta mengikuti kegiatan seni dan olahraga tradisional seperti membatik dan gobak sodor.
Pada hari-hari berikutnya, suasana keakraban semakin terasa lewat lomba badminton dan penampilan seni bersama yang menumbuhkan semangat kolaboratif sekaligus saling menghargai perbedaan budaya.
Dalam sambutannya, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Drs. H. Herynugroho, M.Pd, menekankan pentingnya koneksi global dan kemampuan komunikasi antarbangsa bagi generasi muda.
Menurutnya, di era abad ke-21, kompetensi global menjadi kunci keberhasilan individu dalam menghadapi tantangan dunia yang saling terhubung.
Pandangan ini sejalan dengan Global Competence Framework OECD (2018), yang menegaskan bahwa kemampuan memahami, menghargai, dan berinteraksi lintas budaya merupakan keterampilan penting dalam pendidikan modern.
Sementara itu, Ahmad Muhammad, M.Ag, selaku Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM DIY, menyoroti pentingnya internasionalisasi Muhammadiyah sebagai wujud peran aktif pendidikan Islam di kancah global.
Ia mengingatkan bahwa generasi muda muslim kini menghadapi tantangan globalisasi yang kompleks—baik di bidang moral, teknologi, maupun identitas keislaman. Karena itu, kegiatan semacam ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat karakter, wawasan internasional, serta semangat dakwah moderat dan berkemajuan.
Tak hanya bagi siswa, kegiatan ini juga memberi manfaat besar bagi para guru. Dalam sesi khusus di Ruang Multimedia SMA Muhi, guru-guru dari kedua negara mengadakan diskusi dan pertukaran praktik baik dalam pembelajaran abad ke-21.
Mereka berbagi metode pengajaran kreatif, strategi penggunaan teknologi di kelas, serta pendekatan penguatan karakter dan literasi digital.
Diskusi berjalan hangat dan produktif, mencerminkan semangat profesionalisme dan kolaborasi lintas negara yang menginspirasi.
Kolaborasi pendidikan antara SMA Muhi dan sekolah-sekolah Malaysia ini bukan sekadar ajang pertukaran budaya, tetapi juga implementasi nyata visi “Cadre and Leader” membentuk kader bangsa berjiwa pemimpin, cakap secara global, dan berakhlak mulia.
Melalui pembelajaran lintas negara, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta kembali menegaskan perannya sebagai sekolah unggulan yang siap mencetak generasi berdaya saing internasional, berjiwa kebangsaan, dan berlandaskan nilai-nilai Islam berkemajuan.
Yusron Ardi Darmawan, M.Pd / TROBOS.CO









