Catatan Sarasehan Milad Muhammadiyah ke-113: Dari Petuah hingga Kiat Menuju Sukses

TROBOS.CO | LUMAJANG – Dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah ke-113, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lumajang menggelar sarasehan bertema “Meningkatkan Cinta dan Militansi dalam Ber-Muhammadiyah” pada Ahad, 3 November 2025.

Acara yang dihadiri sekitar 300 peserta ini menghadirkan dua narasumber yang memaparkan kondisi serta kebesaran organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912.

Dalam pemaparannya, Ketua PDM Kabupaten Lumajang, dr. H. Halimi Maksum, M.MRS, menjelaskan bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi besar yang telah diakui dunia.

“Kekayaan yang dimiliki Muhammadiyah mencapai sekitar Rp460 triliun. Angka ini menempatkan Muhammadiyah di posisi keempat organisasi terkaya di dunia,” jelasnya.

Penghargaan buku diserahkan kepada peserta sarasehan (foto: Suharyo AP/ TROBOS.CO)

Dr. Halimi menambahkan, warga persyarikatan harus bangga dan bersyukur atas capaian tersebut. Menurutnya, gerakan Muhammadiyah tidak hanya berkembang di Indonesia, tetapi juga di Australia, Malaysia, Mesir, dan sejumlah negara lain.

Ia berpesan agar seluruh warga persyarikatan terus menjaga kebesaran organisasi dengan semangat ikhlas, kerja keras, dan kesungguhan dalam beramal usaha.

Sebelumnya, Sekretaris PDM Kabupaten Lumajang, Zainal Abidin, S.Pd, dalam sambutan pembuka menyampaikan bahwa sarasehan ini bertujuan meningkatkan rasa cinta dan militansi ber Muhammadiyah. “Mereka yang memiliki rasa cinta dalam berorganisasi pasti punya keikhlasan, pengorbanan, kesungguhan, dan kerja keras,” ujarnya.

Sementara itu, Penasehat PDM Lumajang, H. Suharyo AP, mengajak peserta menjadikan milad ini sebagai momentum muhasabah (introspeksi diri). “Mari kita lihat, apakah selama ini kita aktif berorganisasi atau hanya menjadi penonton?” katanya mengingatkan.

Ia menjelaskan bahwa dalam menghadapi tantangan, setiap orang memiliki tipe yang berbeda:

  • Seperti wortel: keras di awal, tapi menjadi lemah saat diuji panas.
  • Seperti telur: mudah pecah dalam keadaan normal, tapi justru mengeras setelah diuji masalah.
  • Seperti kopi bubuk: saat dimasukkan air panas, justru menyebarkan aroma harum yang menginspirasi sekelilingnya.

“Dalam berorganisasi, kita termasuk tipe mana? Wortel, telur, atau kopi bubuk? Kita sendiri yang bisa menjawabnya,” ujar Suharyo.

Sebagai mantan Ketua PDM Lumajang dua periode, Suharyo kemudian memberikan kiat sukses berorganisasi melalui refleksi makna azan.
Menurutnya, azan bukan hanya panggilan salat, tetapi juga pesan spiritual menuju keberhasilan hidup.

  1. Takbir – Mengakbarkan Allah.
    Orang yang mengagungkan Allah tidak akan takut miskin, gagal, atau menghadapi kesulitan hidup.
  2. Syahadat – Komitmen Keteladanan.
    Menyatakan tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai teladan dalam segala hal kehidupan.
  3. Salat – Istiqamah dan Kekhusyukan.
    Orang sukses adalah mereka yang istiqamah dalam salat, baik secara pribadi maupun sosial.
Penyerahan cenderamata dalam acara Sarasehan Milad ke-113 Muhammadiyah oleh Ust. Suharyo AP

“Dengan kerja keras, ikhlas, dan tuntas, kita bergerak menuju kemenangan. Tapi setelah sukses, jangan sombong — karena semua berkat pertolongan Allah,” tegas Suharyo.

Ia menutup dengan pesan agar setiap warga persyarikatan hidup dalam kerendahan hati dan menutup kehidupan dengan kalimat La ilaha illallah, sebagai tanda husnul khotimah.

Sarasehan diakhiri dengan pemberian hadiah kepada lembaga yang mengirim peserta terbanyak, yakni SMP dan SMKM Jatiroto. Tiga peserta terbaik juga mendapat penghargaan, termasuk tamu dari Dewan Dakwah, yang diserahkan kepada Husaini Abdillah.

Redaktur TROBOS.CO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *