Pondok Persis Bangil Terima Tawaran Beasiswa Kuliah Gratis dari Kampus UniSiraj Perlis Malaysia

TROBOS.CO – BANGIL | Pondok Pesantren Puteri Persatuan Islam (Persis) Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, mendapat tawaran istimewa berupa beasiswa kuliah gratis di Universitas Sirajudin (UniSiraj), Perlis, Malaysia.

Penawaran tersebut disampaikan langsung oleh Rektor UniSiraj, Prof. Dr. Muhamad Rozaimi Ramle, saat mengunjungi Pesantren Persis Bangil di Jalan Patimura, Kamis (24/10).

Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Mufti Negeri Perlis, Dr. Asri bin Zainal Abidin, bersama rombongan akademisi dan tokoh penting dari Malaysia. Tujuannya, menjajaki kerja sama pendidikan antara UniSiraj dan Pondok Persis Bangil.

Rektor Universitas Sirajudin (UniSiraj) Perlis, Prof. Dr. Muhamad Rozaimi Ramle (tengah), bersama Mufti Negeri Perlis, Dr. Asri bin Zainal Abidin, dan pimpinan Pondok Persis Bangil saat kunjungan silaturahmi serta penjajakan kerja sama pendidikan di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur — TROBOS.CO

“Kami tertarik dan kagum pada pesantren Persis ini. Karena itu, kami bersilaturahim dan ingin menjalin kerja sama di bidang pendidikan,” ujar Prof. Rozaimi Ramle.

Menurut Prof. Rozaimi, UniSiraj memiliki ribuan mahasiswa dari berbagai negara dengan program studi S1, S2, dan S3. “Saat ini ada 122 mahasiswa asal Indonesia yang mendapatkan beasiswa penuh alias gratis,” ungkapnya.

Selain bebas biaya studi dan fasilitas kampus, mahasiswa penerima beasiswa juga mendapat uang saku sebesar 300 Ringgit Malaysia, atau sekitar Rp 1,3 juta per bulan. Namun, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, seperti rekomendasi dari pesantren, kelulusan tes seleksi, dan ketersediaan kuota.

Mudir Pondok Persis Bangil, Moh. Hefzhi bin Ghozie Abdul Qodir, Lc., menyambut positif tawaran kerja sama tersebut. “Kami sangat berharap santri Persis bisa kuliah di UniSiraj. Beasiswa ini menjadi peluang berharga untuk mereka,” ujarnya.

Menurut cicit dari A. Hasan Bandung, pendiri Persis itu, kurikulum pesantren yang ia pimpin memiliki banyak kesamaan dengan sistem pendidikan di UniSiraj. “Semoga kerja sama ini membuka jalan bagi santri-santri Persis untuk berkiprah di dunia internasional,” tambah Hefzhi.

Sementara itu, Mufti Negeri Perlis, Dr. Asri bin Zainal Abidin, menyatakan kekagumannya terhadap sistem pendidikan di Pondok Persis Bangil. Ia mengaku mengenal dan menghormati nama besar A. Hasan, pendiri Persis dan salah satu tokoh Islam berpengaruh di Indonesia. “Banyak kader Persis yang menjadi tokoh bangsa di Indonesia. Kami berharap silaturahmi ini semakin mempererat hubungan antara Malaysia dan Indonesia,” ujar Dr. Asri.

Ketika ditanya tentang perbandingan kondisi politik dan kebebasan beragama antara Indonesia dan Malaysia, Dr. Asri menjelaskan bahwa sebagai negara kerajaan, Malaysia memiliki aturan dan kebijakan yang harus dihormati. “Di Indonesia lebih longgar dalam menghadapi perbedaan mazhab, namun di Perlis, perbedaan masih ditoleransi dan tidak jauh berbeda dalam pelaksanaan ibadah,” jelasnya.

Kunjungan ke Pondok Persis Bangil kali ini juga dihadiri oleh 16 tokoh Malaysia dan Dr. Zaitun, pegiat HAM Palestina. Dari pihak Persis hadir Ketua Yayasan Ustaz Imam Mudzakir, Humas Adi bin Hadi, serta sejumlah tokoh Persis lainnya.

(Shodiq Syarif/Suharyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *