TROBOS.CO – SURABAYA | Silaturahmi ke kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Surabaya meninggalkan kesan mendalam. Bangunan dua lantai itu tampak megah dan tertata rapi, mencerminkan organisasi Islam modern yang dikelola secara profesional.
Di bagian depan kantor berdiri kokoh Masjid Al-Badar, masjid milik persyarikatan yang baru saja direnovasi. Letaknya yang bersebelahan dengan kantor PWM menjadi simbol harmoni antara administrasi organisasi dan ruh spiritual Islam. Kantor berfungsi menjaga tertib manajemen, sementara masjid menguatkan nafas keagamaan dalam setiap langkah gerakan Muhammadiyah.
Suasana di dalam kantor cukup sibuk. Staf dan karyawan hadir rutin, menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Beberapa tamu dari berbagai daerah dan instansi juga tampak datang untuk keperluan koordinasi dan silaturahmi. Lantai bawah digunakan sebagai ruang pimpinan dan pelayanan tamu, sementara Aula Kyai Mas Mansyur di lantai dua menjadi tempat pertemuan besar, termasuk saat Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Jatim diundang.

Saat TROBOS.CO berkunjung ke kantor PWM di Jl. Kertomenanggal IV No.1, Dukuh Menanggal, Kec. Gayungan, Surabaya, terlihat tamu dari Dewan Pers diterima langsung oleh Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Drs. Tamhid Masyhudi. Tamu lain disambut oleh Bendahara PWM, drh. Zainul Muslimin, sementara
Kantor PWM Jawa Timur dapat dikatakan “hidup”. Aktivitas administratif dan sosial berlangsung dinamis setiap hari, mengingat luasnya jaringan amal usaha Muhammadiyah di seluruh Jawa Timur.
PWM Jawa Timur mengelola berbagai amal usaha, antara lain rumah sakit, universitas, lembaga pendidikan, ekonomi, dakwah, serta berbagai aset lainnya. Beberapa universitas di bawah naungan Muhammadiyah antara lain Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), UM Surabaya, UM Jember, UM Gresik, dan Umla, serta sejumlah kampus lainnya di berbagai daerah.
Ketua PWM Jawa Timur, Dr. dr. Sukadiono, MM, pernah menegaskan pentingnya tanggung jawab moral dan etos kerja tinggi bagi setiap warga Muhammadiyah.
“Menjadi warga Muhammadiyah harus berani memperjuangkan kebaikan dan memiliki tanggung jawab yang tinggi. Muhammadiyah itu besar, maka tanggung jawab kita pun besar,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Dr. HM. Sulthon Amien, yang menekankan peran penting cabang dan ranting sebagai ujung tombak dakwah Muhammadiyah agar kekuatan gerakan tetap kokoh dan merata di tengah masyarakat.
Salah satu agenda tahunan PWM Jawa Timur adalah kajian Ramadan, yang rutin diadakan secara bergilir di berbagai Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM). Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari pimpinan pusat atau tokoh nasional untuk memberikan pencerahan sesuai tema yang dirumuskan PWM.
Selain kajian, PWM juga memanfaatkan momentum Ramadan untuk meluncurkan buku karya tokoh-tokoh Muhammadiyah Jawa Timur. Tradisi literasi ini menjadi bentuk nyata komitmen persyarikatan terhadap pengembangan intelektual umat.
Beberapa karya yang pernah diterbitkan di antaranya:
-
Muhammadiyah dalam Pusaran Politik karya Prof. Dr. Zainuddin Maliki
-
Muhammadiyah untuk Kemanusiaan dan Peradaban karya Prof. Dr. Zainuddin Maliki, Drs. Nurcholis Huda, dan Nur Kholid AS
-
Islam dalam Kehidupan Keseharian karya KH. Muammar Hamidi
-
Karya lainnya dari Prof. Zainuri, Prof. Dr. Syafiq Mugni, dan Drs. Nurcholis Huda
Nama terakhir dikenal sebagai salah satu penulis paling produktif di kalangan Muhammadiyah. Tulisan-tulisannya ringan, mudah dipahami, namun sarat makna dan refleksi keislaman yang mendalam. Tak heran, setiap kali buku barunya diluncurkan, selalu disambut antusias oleh jamaah pengajian Ramadan.
Dari kunjungan tersebut, tergambar jelas bahwa PWM Jawa Timur bukan sekadar pusat administrasi, tetapi juga sumber inspirasi bagi penguatan etos kerja, literasi, dan dakwah.
Dengan aset dan amal usaha yang besar, tantangan Muhammadiyah Jawa Timur ke depan adalah menjaga kesinambungan organisasi dengan semangat kolaborasi dan pembaruan berkelanjutan.
Redaktur TROBOS.CO







