TROBOS.CO – YOGYAKARTA, Dalam rangka penutupan Milad ke-76, SMA Muhammadiyah 1 (Muhi) Yogyakarta menggelar pengajian akbar di Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (8/10/2025).
Pengajian ini menghadirkan Ustadz Rifky Jafar Thalib sebagai penceramah utama dengan tema “Menguatkan Karakter, Mental, dan Spiritualitas Generasi Muda di Tengah Disrupsi Digital.”
Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB dengan khataman Al-Qur’an, dilanjutkan dengan pembukaan resmi pukul 07.45 WIB melalui pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, serta perwakilan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY dan Balai Dikmen Kota Yogyakarta.
Pemuda Sebagai Agen Perubahan
Kepala SMA Muhi Yogyakarta, Drs. H. Herynugroho, M.Pd., menegaskan bahwa pemuda merupakan kelompok masyarakat yang paling peka terhadap perubahan dan menjadi agen penting dalam dakwah Islam.
“Betapa pentingnya peran pemuda untuk sebuah dakwah dan agen perubahan. Mereka adalah generasi yang cepat merespons keadaan dan memiliki semangat tinggi dalam memajukan bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan, SMA Muhi terus membekali peserta didik dengan karakter dan mental yang kuat agar siap menghadapi tantangan era digital.
“Tujuan pendidikan di SMA Muhi adalah membentuk manusia beriman, bertakwa, berakhlak mulia, serta beretika baik untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Dengan bekal ilmu, iman, dan akhlak, kami yakin lulusan SMA Muhi akan menjadi kader Muhammadiyah dan pemimpin bangsa,” tuturnya.
Pesan Spiritual dari Ustadz Rifky Jafar Thalib
Dalam ceramahnya, Ustadz Rifky Jafar Thalib menyampaikan tiga pesan penting bagi para siswa agar mampu menghadapi dinamika kehidupan modern:
-
Memanfaatkan usia muda untuk amal sholeh dan menuntut ilmu.
-
Menguatkan karakter dan iman.
-
Mengawali setiap kegiatan dengan niat dan hal positif.
Menurutnya, usia muda merupakan anugerah berharga yang harus digunakan untuk ibadah, belajar, dan berbakti kepada orang tua.
“Pemuda yang mendapat naungan Allah adalah mereka yang tumbuh dalam ibadah, menolak godaan maksiat karena takut kepada Allah, bersedekah dengan ikhlas, dan berdzikir hingga meneteskan air mata dalam kesendirian,” ungkapnya.
Ustadz Rifky juga menekankan pentingnya memilih teman yang baik karena pergaulan sangat memengaruhi karakter dan akhlak seseorang. Ia mengajak para siswa untuk memulai hari dengan berwudhu, shalat subuh, dzikir, dan niat baik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tasyaruf Penghargaan Umroh untuk Guru dan Tenaga Kependidikan
Dalam momentum pengajian tersebut, pihak sekolah juga menyerahkan penghargaan umroh kepada tiga guru dan tenaga kependidikan (GTK) yang telah memenuhi persyaratan.
Menurut Marini Amalia Octavianti, M.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, penghargaan umroh ini merupakan program tahunan sekolah.
“Setiap guru dan tenaga kependidikan yang memiliki masa kerja minimal 20 tahun akan masuk antrean pemberangkatan umroh melalui PT Surya Citra Madani, yang dikelola oleh PWM DIY,” jelasnya.
Selain itu, kepala sekolah juga menyerahkan penghargaan masa kerja bagi guru dan tenaga kependidikan yang telah mengabdi selama 15, 20, 25, dan 30 tahun.
Penutupan dan Harapan Milad ke-76
Ketua PWM DIY, Dr. Muhammad Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A., dalam sambutannya berharap agar momentum milad ke-76 menjadi ajang refleksi bagi seluruh keluarga besar SMA Muhi.
“Milad hendaknya menjadi momentum muhasabah untuk mengevaluasi perjalanan hidup, mensyukuri nikmat Allah, dan memperbaiki diri menuju masa depan yang lebih baik,” pesannya.
Sebagai penutup, panitia juga mengumumkan pemenang lomba internal yang diikuti oleh peserta didik serta guru dan tenaga kependidikan dalam rangka memeriahkan Milad ke-76 SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
Penanggung Jawab Berita: Yusron Ardi Darmawan, M.Pd.









